O, sisir itu adalah ....
Mau Belajar
Blog ini adalah kanvas untuk melukis dan menuliskan pengalaman belajar.
Wednesday, October 4, 2023
Saturday, September 10, 2022
O, TERNYATA
Taksonomi Anderson dkk (2001) dan Taksonomi Bloom (1956)
JIKA MENGGUNAKAN 6 SISI PEMAHAMAN, LANTAS BAGAIMANA DENGAN TAKSONOMI K-13?
Saat ini warga pendidikan di Indonesia dikenalkan dengan Kurikulum Merdeka, tempat pendidik mulai menggunakan 6 aspek pemahaman sebagai salah satu rujukan pembelajaran. Apakah dengan demikian, taksonomi Bloom masih digunakan di Kurikulum 2013 (K-13)? Pertanyaan ini barangkali memantik pikiran kita, baik sebagai seorang pendidik maupun sekadar individu yang sedang mau belajar mendiskusikan pengembangan pembelajaran dan penilaian.
Tulisan ini mencoba mengulas beberapa hal terkait taksonomi yang biasa digunakan di Kurikulum 2013 dan 6 aspek pemahaman yang mulai dicari dan dipelajari orang. Ulasan ini selanjutnya berdasarkan artikel yang ditulis oleh Patrict Ternan berjudul Bloom's Taxonomy and Understanding by Design, yang beliau tulis pada tahun 2011 di St. Mary Press.
Seperti tulisan yang mencoba menggugang pemikiran pembaca, artikel ini menyajikan beberapa pertanyaan di awal tulisan, antara lain: Ketika kita bicara tentang pemahaman di kelas, apa yang sebenarnya kita maksudkan? apakah pemahaman itu kemampuan mengingat fakta dan angka? Apakah pemahaman itu menunjukkan bahwa siswa dapat merangkum hal-hal kunci dari sebuah pelajaran? Atau sesuatu yang lebih dalam dan lebih kompleks dari itu semua?
Bacaan:
Tiernan, P. (2011): Bloom's Taxonomy and Understanding by Design. (an article)
https://www.smp.org/dynamicmedia/files/153d7453ba6e4fdd3b9dc772ae925fe2/TX002344-Blooms_Taxonomy_and_Understanding_by_Design.pdf
Sunday, September 4, 2022
Sunday, August 28, 2022
Memahami CP dengan Pendekatan Understanding by Design (UbD)
Pendekatan UbD
Understanding by Design (UbD), oleh ahlinya, Wiggins dan McTinge (2005), disebut juga sebagai Model Susun Balik (Backward Design). Hal ini karena UbD lebih memfokuskan pada hasil belajar daripada pada proses belajar. Lebih lanjut, D'Angelo, Thoron, and Bunch (2019) menyebutkan bahwa Backward Design Model adalah model pembelajaran yang menekankan pada Tujuan Belajar sebagai Hasil Belajar sebelum merencanakan aktivitas pembelajaran. Oleh karena itu, yang pertama ditetapkan adalah Hasil Belajar, Bukti Belajar, baru kemudian Langkah Belajar. Melalui model ini pendidik dapat menyampaikan tujuan yang jelas harus terwujud di akhir pembelejaran. Dengan tujuan yang jelas tersebut, justru hasil yang lebih tinggi sering tercapai oleh para siswa.
Secara lebih operasional, Understanding by Design (UbD) adalah sebuah pendekatan atau cara pandang terhadap pembelajaran, yang menjadi rujukan dalam mengembangkan dan memahami Capaian Pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka (Kemdikbudristek, 2022: 12). Pendekatan (atau pandangan) Understanding by Design (UbD) ini terwujud dalam 3 langkah, yaitu (1) Penetapan Hasil Belajar, (2) Penentuan Bukti Belajar, dan (3) Perancangan Kegiatan Belajar, agar bukti belajar terwujud (observable) dan tujuan belajar tercapai (achievable).
Ketika guru menempuh langkah 1, Penetapan Hasil Belajar (PHB), guru dapat mempertimbangkan beberapa pertanyaan berikut sebagai pemicu arah KBM: Di akhir belajar, apa yang siswa harus mampu lakukan, ketahui, dan pahami?; Materi apa yang harus diajarkan? Susunan materi seperti apa yang bisa menghantarkan siswa pada hasil belajar? Pemahaman jangka panjang apa yang diharapkan dari pembelajaran ini?
Beberapa alternatif jawaban atas pertanyaan diatas, misalnya: Setelah belajar materi kecepatan dan unsur-unsurnya, siswa dapat menghitung jarak, waktu, maupun kecepatan kendaraan. Dia akan mengetahui hubungan antar 3 unsur jarak, waktu, dan kecepatan. Siswa tersebut juga akan memahami bagaimana 3 unsur jarak, waktu, dan kecepatan dirumuskan, dihitung dan digunakan untuk memprediksi segala gerak, termasuk alat transportasi. Pemahaman jangka panjang yang siswa dapat pahami adalah kapan dan dimana arus mudik lebaran yang menggunakan transportasi darat akan mencapai puncaknya.
Penetapan Hasil Belajar (PHB) tentunya memiliki kaitan dengan 6 Sisi Pemahaman (6 facets of Understanding), sebagai aspek-aspek yang harusnya tercapai di akhir pembelajaran. 6 Sisi Pemahaman tersebut meliputi Kemampuan Menjelaskan (Explanation), Kemampuan Menterjemahkan (Interpretation), Kemampuan Menerapkan (Application), Kemampuan Memberikan Pandangan (Perspective), Kemampuan Menunjukkan Empati (Emphaty), Memiliki Pengetahuan Diri (Self-Knowledge).
Tulisan ini akan berusaha mengupas beberapa hal terkait pendekatan UbD ini, melalui ciri-cirinya.
Bahan Bacaan
Kemdikbudristek (2022): Panduan Pembelajaran dan Asesmen. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-Pembelajarn-dan-Asesmen.pdf
https://edis.ifas.ufl.edu/publication/WC322
Sunday, August 7, 2022
REMINDERS: DON'T WAIT FOR THE PERFECT MOMENT
Sunday, July 31, 2022
Merdeka Belajar - Semangat Baru
MERDEKA BELAJAR
Apa info baru dunia pembelajaran?
Apa yang langsung tampak baru di sekolah?
Friday, February 21, 2020
Belajar dari Pemandangan
Beautiful Bengkulu, Provinsi Bengkulu, P. Sumatra (2019) |
O, sisir itu adalah .... Kata "sisir" secara umum adalah alat untuk merapikan rambut. Namun kata "sisir" dapat diperlua...
-
JIKA MENGGUNAKAN 6 SISI PEMAHAMAN, LANTAS BAGAIMANA DENGAN TAKSONOMI K-13? Saat ini warga pendidikan di Indonesia dikenalkan dengan Kurikulu...
-
BAGAIMANA MENGAKSELERASI P5?